Iklan

Tuesday, November 6, 2012

Kutipan harian analisa Kathina di Medan

A A A
Kota - Hari ini Pkl. 01:49 WIB

(Analisa/istimewa) Ketua MBI Sumut Upa. Ony Hindra Kusuma, Ketua MBI Medan UP. Densi Ginting, Ketua Panitia Sumut Upa Gunarko Hartoyo dan UP Romo Ombun Natio Ketua Dewan Penasehat MBI Sumut memberikan persembahan awal kepada Sangha, akhir pekan lalu.
Medan, (Analisa). Sekitar dua ribu umat Buddha memadati Kegiatan Sanghadana Bersama Kathina Season 2012 yang berlangsung akhir pekan lalu di Tiara Convention Hall.
Kegiatan rutin tahunan Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Sumatera Utara ini diawali dengan perayaan pencapaian 10 vassa Bhante Khemanando Thera dan Bhante Pannasami Thera yang turut dihadiri Y.M Bhante Avuddhapañño Mahathera (Choukun Phraprasatsarakhun). 

Sejumlah tokoh masyarakat dan anggota legislatif bersama para pandita, upasaka – upasika, jajaran pengurus MBI dan Umat Buddha yang hadir memberikan paket persembahan kepada anggota Sangha diantaranya anggota DPRD Sumut Brilian Moktar dan Sony Firdaus, Anggota DPRD Medan Lily Tan dan Jan Lie serta para tokoh masyarakat lainnya seperti Sutopo, Kendro Yahya dan lainnya.

Bagi Umat Buddha, perayaan Kathina menjadi moment tepat untuk memberikan persembahan kepada Sangha sebagai wujud bhakti Umat Buddha sehingga kebajikan yang dilakukan diharapkan membuahkan karma baik serta melimpahkan berkah dan manfaat bagi semua makhluk.

Ketua MBI Sumut Upa.Ony Hindra Kusuma, mengungkapkan bahwa perayaan Kathina merupakan salah satu hari besar Agama Buddha yang merupakan perayaan berakhirnya musim hujan (Masa Vassa) selama tiga bulan bagi anggota Sangha. Untuk perayaan Kathina tahun ini, MBI mengkoordinir kegiatan Sanghadana Bersama di 12 Kota Se-Sumut.

12 kota

Perayaan ini diselenggarakan di 12 Kota di Sumut selain di Medan yakni Binjai yang telah usai dilaksanakan 3 November 2012, selanjutnya di kota Lubukpakam, Tebing Tinggi, Kisaran, TanjungBalai, Pulo Raja, Aek Kanopan, Kota Pinang, Padang Sidimpuan, Sibolga dan Gunung Sitoli Nias.

Upa. Hasutan Kosim, Wakil Ketua Panitia Kota Medan mengungkapkan segenap panitia telah berupaya menyiapkan dengan baik serangkaian persiapan untuk menyukseskan kegiatan ini.

"Kami bersyukur kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses tanpa kendala yang berarti berkat dukungan dari berbagai pihak. Kami berupaya menyempurnakan pelaksanaan kegiatan Sanghadana ini dari tahun ke tahun untuk memberikan kenyamanan bagi Umat yang hadir. Untuk itu, tahun ini kami menyiapkan Kids Zone yang dapat dimanfaatkan orang tua untuk menitipkan anaknya saat mereka mengikuti puja bakti dan persembahan dana kepada Sangha. Di Kids Zone ini anak anak diberikan beragam aktivitas menarik yang disiapkan DPD IPGABI Sekber PMVBI Sumut." Ungkap Hasutan Kosim.

Sementara itu, dalam ceramahnya, Bhante Khemanando Thera memberikan pemahaman kepada Umat Buddha untuk dapat selalu bahagia melalui pemahaman yang baik terhadap wujud kondisi tertentu yang belum tentu lebih baik melalui peumpamaan yang mencerahkan.

"Seekor katak yang begitu lincah dibandingkan dengan siput yang lamban belum dapatkan dikatakan mendapat kondisi yang lebih baik karena pada suatu kondisi lain, katak dapat dengan mudah dimangsa elang sedangkan siput dengan mudah dapat bersembunyi dalam cakangnya. Demikian juga bunga mawar yang dianggap menjadi bunga yang paling cantik oleh siapa pun belum tentu lebih bermanfaat dibandingkan dengan tanaman bambu yang kuat akarnya tidak gampang dipetik dibanding bunga mawar serta memberi manfaat yang lebih banyak bagi banyak orang. Oleh sebab itu, mulai sekarang berikanlah bambu kepada kekasih hati di hari kasih sayang." canda Bhante Khemanando, yang disambut dengan gelak tawa umat Buddha yang hadir. (rrs/rel)

Monday, October 15, 2012

Kathina di Tiara Convention Hall

Hari Kathina merupakan suatu pristiwa kehidupan para bhikkhu sangha dan umat juga berkesempatan untuk berdana kepada bhikkhu sangha itu,namun setiap acara kathina ini di laksanakan oleh umat, tahun ini cara kathina di serengarakan oleh MBI kota Medan,sehingga semua ritual itu juga dapat berjan dengan program yang sudah di persiapkan jauh hari,kathina ini setiap tahun berlansung di praktekan oleh semua sangha di indonesia,dimana setiap bhikkhu menjalankan masa vassa selama 3 bulan berdiam di vihara dan melatih Meditasi dan ritual dari kitab suci Agama Buddha itu,jadi selama vassa itu juga kesempatan oleh para umat Buddha untuk berdana baik makana,obat-obatan,juba,dan perlengkapan bhikkhu sangha itu.di hari suci kathina ini para umat  berbondong-bondong datang ke vihara,cetiya dan di tempat di mana cara kathina ini di laksanakan.Selamat hari kathina semoga berkha apa yang kita perbuat di hari kathina ini juga dapat bermafaat untuk diri sendiri dan orang lain sampai denga semua makhluk hidup dimana saja berada,semoga semua makhluk hidup berbahagia selalu,sadhu....sadhu...sadhu.....!Metta Cittena.

Dengan melihat antusias umat Buddha yang berbondong -bodong datang ke podium untuk menyerahkan paket Kathina itu dengan berbagi ragam,seperti obat-obatan,jubah, dengan wajah yang gembira para umat Budha pun dengan berbagai ragam baik wanita dan pria sampai dengan anak-anak juga hadir dalam acara hari Kathina itu,namun dengan pengorbanan yang sedikit juga akan menghasilkan pahala yang berlimpah luar karma kebajikan akan timbul juga parami yang ditahan dalam dari sendiri,maka buah karma baik itu juga sangat baik untuk kehidupan akan datang ngan datang bedanya kepada Bhikkhu sangka,sehingga dengan demikian maka semu kehidupan akan berjalan dengan berdasarkan Buddha,dhamma ,dan sangka sebagi pembimbing umat menuju ke jalan yang berdasarkan ajrana sang Buddha ,jadi dengan Disaat Kathina itu berlangsung begitu banyak umat yang datang dengan niat yang berbeda dan tujuan yang sama untuk datang berdana kepada Bhikkhu sangha,kemudian dengan melihat setiap acara dari awal dan akhir berjalan dengan baik dan lancar.

Di hari Kathina ini pada tahun 2012 pada saat itu juga sangat meriah di tahun yang lalu,walaupun semua hari Kathina juga nantinya sama saja,cuman tempat dan waktu yang berbeda saja,di hari Kathina juga selalu di ceritakan peristiwanya dimana jaman dahulu para Bhikkhu sangha bersama sang Buddha,juga jaman sekarang para Bhikkhu berada di kota dan didesa melatih diri dengan semangat yang berdasarkan vinaya,namun dengan peristiwanya yang berbeda dan latihan yang hampir sama dengan peraturan vinaya,maka setiap Bhikkhu sangh juga selalu untuk melatih diri dari hawa nafsunya dan mengendalikan diri,jadi dengan latihan itu juga maka para Bhikkhu sangha untuk menghabisi musik penghujan masa valas berdiam di vihara dan cetiya atau sampai juga ada yang berdiam di hutan atau di bawah pohon dengan melatih diri bermeditasi.

Masa valas telah berakhir dengan juga musim hujan berakhir maka para Bhikkhu sangha juga dapat tambahan via sisa selama berlatih diri dari ko




Monday, November 7, 2011

25 Bhikkhu dari Sangha Agung Indonesia Kathina

kutipan dari Harian Analisa

Kota
- Rabu, 26 Okt 2011 07:42 WIB
25 Bhikkhu dari Sangha Agung Indonesia Akan Hadiri Kathina Nasional
(Analisa/istimewa) Salah satu kegiatan pada perayaan Khatina Nasional tahun lalu.
Medan, (Analisa). Sedikitnya 25 bhikkhu dari Sangha Agung Indonesia (Sagin) akan menghadiri Kathina Nasional yang berlangsung di Yang Lim Plaza Medan, Minggu (30/10).
Dari 25 bhikkhu di antaranya lima Mahathera yakni Mahathera Jinadhammo (Presidium Sagin), Mahathera Nyanasuryanadi (Ketua Umum Sagin), Mahasthavira Nyanamaitri (Maha Adhikari Sagin), Mahathera Aryakusalo (Nayaka Sangha Theravada Sagin) dan Mahathera Nyanakaruno (Ketua Wilayah I Sagin).

Kehadiran para Mahathera tersebut menjadi momen istimewa bagi yang ingin memberikan persembahan kepada Sangha, serta menjadi berkah yang luar biasa bagi umat Buddha yang ada di Sumatera Utara khususnya kota Medan.

Ketua Panitia Pengarah UP. Densi Ginting, S.Ag kepada wartawan kemarin mengatakan, Kathina nasional ini sendiri akan menjadi kegiatan Kathina yang paling banyak diikuti para bhikkhu.

Karena selain kelima Mahathera di atas, sepuluh bhikkhu dari luar Sumatera Utara juga akan hadir yakni Bhikkhu Kheminda, Bhikkhu Thanavaro, Bhikkhu Tithapanno, Bhikkhu Santavano, Bhikkhu Bhadrajagara, Bhikkhu Bhadrasatya, Bhikkhu Bhadrabodhi, Bhikkhu Bhadrabudhi, Bhikkhu Bhadraki dan Bhikkhu Bhadraguna.

Sementara bhikkhu darii Sumatera Utara yang hadir Thera Punnajato, Bhikkhu Khemanando, Bhikkhu Pannasami, Bhikkhu Thitavamso, Bhikkhu Buripanno, Bhikkhu Candasilo, Bhikkhu Cattapunno, Bhikkhu Aggacitto dan Bhikkhu Sirijayo.

Momen baik

Perayaan Hari Kathina bagi umat Buddha merupakan momen baik untuk menanam kebajikan dengan memberikan persembahan kepada anggota Sangha. Kathina adalah bulan di mana anggota Sangha yang selama tiga bulan masa vassa tidak melakukan perjalanan dan menetap di vihara akan kembali melakukan perjalanan.

Masa vassa adalah masa musim penghujan yang diyakini banyak sekali binatang-binatang/serangga yang keluar pada masa itu dan para petani juga memasuki musim bertanam. Agar serangga dan sawah petani tidak terinjak oleh para samana maka Buddha mewajibkan para bhikkhu untuk tidak ke mana-mana selama tiga bulan sekaligus untuk membina diri belajar meditasi di wihara atau di hutan.

Ketua MBI Sumut Ony Hindra Kusuma, berharap kesempatan emas pelaksanaan Kathina Nasional ini dapat dimanfaatkan oleh umat Buddha di Sumatera Utara.

Kesempatan memberikan persembahan kepada Bhikkhu dalam jumlah yang banyak dan teristimewa para Mahathera merupakan kesempatan langka dalam pelaksanaan Kathina.

Perayaan Hari Kathina dianggap sebagai bulan yang penuh dengan berkah. Penuh berkah karena selama satu bulan penuh umat Buddha memiliki kesempatan untuk bertemu dengan para samana/para petapa atau para bhikkhu untuk belajar Kebenaran Dhamma dan berkesempatan untuk belajar berdana empat kebutuhan pokok seorang samana/bhikkhu (anggota Sangha) yang mana diyakini merupakan ladang untuk menanam jasa kebajikan yang paling subur dalam pemberian persembahan.

"Persembahan dapat berupa empat kebutuhan pokok anggota Sangha yaitu jubah, makanan, obat-obatan dan kebutuhan sehari-hari. Kami telah menyiapkan beberapa jenis paket persembahan," imbuh Ketua Panitia Pelaksana Riady di sekretariat panitia Buddhayana Centre di jalan Bambu II. (rrs)

Tuesday, December 14, 2010

kisah cakkhupala Thera

Dengan Pengendalian Pikiran akan membuat seseorang akan lebih baik dari pada kehidupan tampa pengendalian baik dimana berada,tentunya baik perbuatan dari pikiran maka kehidupan bisa terjadi dimana saja dengan kondisi disaat itu juga,sehingga banyak orang akan lupa hal demikian yang selalu terbelenggu oleh kehidupan duniawi yang begitu mengiurkan dengan ketamakan dan kerakusan akan semua harta benda,sehingga banyak orang lupa dan saling berkuasa dan menindas yang kecil dengan egois untuk memilikinya dan orang yang dirugikan seoleh-oleh tidak pernah terjadi apa bagi orang yang mempunyai pikiran akal jahat,namun semua itu bisa dilihat dalam kehidupan kita sehari-hari,kemudian semua itu secara tidak sengaja telah memupuk suatu karma jahat dari pikiran dan kebencian itu.

Contohnya dalam lingkungan dimana hidup selalu terjadi pertikaian dan timbul ketidak adilan dalam memperoleh kebutuhan hidup baik menimbun harta benda itu,sehingga terjadi kecurang dalam hidup untuk mengumpulkan harta sebanyak mungkin dan tidak perduli dengan kehidupan lingkungan yang lain,sebagai kejadian itu timbul permusuhan dalam pikiran yang timbul dan kebencian pun timbul untuk saling melukai satu sama yang lain,ini adalah perbuatan yang selalu timbul dalam kehidupan ini baik simiskin,orang kaya,dan sebaginya itu dan Pengendalian diri yang teramat Penting dalam hidup ini dan berusaha untuk mengurangi pikiran yang jahat dan berusaha untuk banyak berbuat baik maka semua itu sangat bermanfaat bagi kehidupan itu sendiri.
Syair 1

Kisah Cakkhupala Thera

Suatu hari,Thera berkunjung ke vihara Jetavana untuk melakukan penghormatan kepada sang Buddha.Malamnya,saat melakukan meditasi jalan kaki,sang thera tampa sengaja mengijak banyak serangga sehingga mati.Keesokan harinya,pagi-pagi sekali serombongan bhikkhu yang mendengarkan kedatangan sang thera bermaksud mengunjunginya.Di tengah jalan,di dekat tempat sang thera menginap mereka melihat banyak serangga yang mati.

"lilih,mengapa banyak serangga yang mati di sini?"seru seorang bhikkhu "aah,jangan.....?"celetuk yang lain."jangan-jangan apa?"sergah beberapa bhikkhu."jangan-jangan ini perbuatan sang thera."jawabnya."kok bisa begitu.?" yang lain."Begini, sebelum sang thera berdiam di sini, tak ada kejadian seperti ini,Mungkin sang thera terganggu oleh serangga-serangga itu.Karena jengkelnya ia membunuhinya."

"itu berarti ia melanggar vinaya,maka perlu kita laporkan kepada sang Buddha."seru beberapa bhikkhu."Benar,mari kita laporkan kepada sang Buddha,bahwa Cakkhupala Thera telah melanggar vinaya,"timpal besar dari bhikkhu tersebut.

Alih-alih dari mengunjungi sang thera,para bhikkhu itu berubah haluan,berbondong-bondong menghadap Sang Buddha untuk melaporkan temuan mereka.bahwa `Cakkhupala Thera telah melanggar vinaya!"

Mendengar laporan para bhikkhu,sang Buddha bertanyak,"Para bhante,apakah kalian telah melihat sendiri pembunuhan itu?"

"Tidak Bhante,"jawab mereka serempak.
Sang Buddha kemudian menjawab,"kalian tidak melihatnya,Demikian pula Cakkhupala Thera tidak melihat serangga-serangga itu,karena matanya buta.Selain itu Cakkhupala Thera telah mencapai kesucian arahat.Ia telah tidak mempunyai kehendak untuk membunuh."

"Bagian seorang yang telah mencapai arahat tetapi matanya buta?"tanya beberapa bhikkhu.
Maka sang Buddha menceritakan kisa di bawah ini:

Pada kehidupan lampau,Cakkhupala pernah terlahir sebagai seorang tabib yang handal.Suatu ketika datang seorang wanita miskin."Tuan,tolong sembuhkanlah penyakit mata saya ini.Karena miskin,saya tak bisa membayar pertolongan tuan dengan uang.Tetapi,apabila sembuh,saya berjanji dengan anak-anak saya akan menjadi pembantu tuan,"pinta wanita itu.Permintaan itu disanggupi oleh sang tabib.

Perlahan-lahan penyakit mata yang parah itu mulai sembuh.Sebaliknya,wanita itu menjadi ketakutan,Apabila penyakit matanya sembuh,ia dan anak-anaknya akan terikat menjadi pembantu tabib itu.Dengan marah-marah ia berbohong kepada sang tabib,bahwa sakit matanya bukanya sembuh,malahan bertambah parah.

Setelah diperiksa dengan cermat,sang tabib tahu bahwa wanita miskin itu telah berbohong kepadanya.Tabib itu menjadi tersinggung dan marah,tetapi tidak diperlihatakan kepada wanita itu."oh,kalau begitu akan kuganti obatmu,"demikian jawabnya."Nantikan pembalasanku."serunya dalam hati.Benar,akhirnya wanita itu menjadi buta total karena pembalasan sang tabib.

Sebagai akibat dari perbutan jahatnya,tabib itu telah kehilangan penglihatanannya pada banyak kehidupan selanjutnya.

Mengakhiri ceriteranya,sang Buddha kemudian membabarkan syair di bawah ini:

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu,pikiran adalah pemimpin,pikiran adalah pembentuk.Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat.maka penderitaan akan mengikutinya bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya.

Pada saat khotbah Dhamma itu berakhir,di antara para bhikkhu yang hadir ada yang terbuka mata batinya dan mencapai tingkat kesucian arahat dengan mempunyai kemampuan batin analitis pandangan Terang"(patisambhida).

Saturday, January 3, 2009

kathina bersama di Yang lim Plaza


kathian bersama yang di adakan bersama-sama ini merupakan suatu hujut keperdulian kita bersama-sama dalam rangka hari kathina yang di peringati bersama-sama itu dengan tentunya banyak hal yang bisa dilihat dengan hati dan pikiran yang baik pula maka tujuan yang baik tentunya menghasilkan dengan kepercayaan yang baik pada diri sendiri dan orang lain dengan kebersamaan pula dalam segala aspek bidang kehidupan dan sprituality yang selalu ada dalam kesempatan hidup ini dengan banyak berbuat baik kepada Agamanya dan kepercayannya kepada diri sendiri dan kepentingan orang lain dan tentunya sampai kehidupan makhluk hidup yang lain itu,namun semua itu bisa kita diambil sebagai dasar kehidupan yang akan bakal menjadi dasar kehidupan kita dimana berada itu untuk banyak melihat kehidupan kita sendiri dan kehidupan orang lain itu yang sama-sama saling membantu dan menolong mereka yang menderita dari setiap kehidupan,akan tetapi semua itu banyak untuk ikuti berupa ajaran-ajaran sang Buddha yang mengajarkan kita supaya banyak berbuat baik kepada diri kita sendiri dan orang lain itu hal yang teramat penting bagi kehidupan kita dan kehidupan kita yang akan datang tentunya itu,dalam kesempatan baik itu pula kita bersama-sama berkumpul di dalam satu komunitas dan kelompok tertentu yang membuat kita terkumpul dalam satu komunitas yang bersama dalam agama Buddha dan sama-sama membantu untuk merayakan hari kathina ini bersama-sama dengan tujuan baik pula untuk bersama-sama menanam buah karma baik untuk diri kita dan orang lain sampai tentunya kepada agama kita yaitu agama Buddha itu.

Setelah sekian banyak yang bisa lihat berupan kumpulan dan gabungan dari semua vihara dan cetiya sampai dengan kelompok organisasi MBI,SAGIN, yang bersama-sama untuk tujuan memperingati hari kathina bersama itu tentunya tidak luput dari kerja sama yang baik pula dari semua umat Buddha kota Medan dan sekitaranya itu,Banyak pula yang bisa di lihat dengan acara demi acara yang di lakukan dengan berupan hari kathina bersama di plaza yang lim itu tentuya umat yang berbondong-bondong untuk datang menghadiri acara kathina bersama itu dengan nait dan tujuan ingin berdana kepada bhikkhu sangha pada waktu itu yang terkumpul sekitar ada 15 orang bhikkhu sangha yang hadir pada waktu itu juga dan cara berjalan dengan baik dan sukses, kehadiran yang muncul pada waktu itu berupa kesenangan bagi umat Buddha kota Medan dan sekitarnya itu untuk mempersiapkan semua kebutuhan sangha yang sudah siap-siap di bawak dari rumah dan hadir di yang lim plaza itu bersama keluarga dan teman-teman untuk datang hadir bersama-sama dalam acara hari kathina itu berjalan dengan baik.

Pengalaman Sprituality dan Ritual



Friends Comments For MySpace

MySpace Comments & MySpace Graphics

MySpace Comments

Sprituality dari hari kathina day :Merupakan suatu pengalam penting dimana dapat dilaksanakan dengan baik dimana sitiap manusia dapat melaksanakan dengan baik,berupa dengan bijaksana untuk menentukan dimana sprituality itu dapat dilaksanakan dengan baik dan sempurna dimana sprituality itu dapat dikembangkan dengan baik,perjalan waktu sprituality dapat dilakukan dengan baik apabila dengan dukungan dari berbagai unsur terkait,seperti dengan kunjungan sprituality dari hari kathina dimana dapat terlaksana berkat dengan unsur yang ada sesama manusia tentunya,jadi kunjungan sprituality itu dapat telaksana dengan progaram yang dilakukan dengan baik oleh panitia pelaksanaan hari kathina itu,setelah sampai dari perjalan dari kunjungan hari kathina dari Medan dan sampai ke vihara Avalokesvara,kemudian untuk melanjutkan hari berikutnya untuk acara sprituality dari hari kathina dimana umat lagi mempersiapkan semua kebutuhan sprituality itu dengan baik berupa alat-alat lainnya yang ada pada setiap acara sprituality dari hari-hari kegiatan keagaman itu.

Sprituality dari vihara ke cetiya itu merupakan kewajiban seorang bhikkhu baik dimana saja berada untuk melaksanakan sprituality itu,hari kathina merupakan hari sprituality bagi para bhikkhu dimana dapat dilakukan dimana para bhikkhu itu untuk melakukan sprituality itu dengan baik,didalam vihara sangat banyak terdapat patung rupa berujut Buddha,Bhodisattvaya,para deva dan para devi yang merupakan simbul dari sprituality itu,kemudian dapat di dilihat dengan nyata bahwa sprituality itu merupakan suatu ritual dimana setiap umat manusia selalu ingin untuk memeperkuat keyakinannya kepada apa yang di percayainya itu,baik berupa apa yang ada didalam isi vihara itu kemudian sprituality dapat dilaksanakan dengan baik dan benar,sehingga banyak pengalaman hidup dari sprituality dapat dikembangkan dengan baik didalam lingkungan vihara itu,sampai dengan sprituality dapat dikembangkan dengan pengalaman dari semua tradisi dari dalam dan luar itu cukup bermanfaat disisi lainnya,jadi kembangkan terus semua hal yang menyangkut sprituality itu dan dapat dipertahankan dengan baik dan dilestarikan dengan baik.

Setelah hari berikutnya berupa hari memasuki hari kathina dengan persembahan jubah kepada anggota sangha yang ada pada saat itu,untuk berikutnya berupa kegiatan acara baca parita oleh umat dan setelah selesai pengambilan sila kepada bhikkhu sangha yang hadir pada watku itu,melajutkan dharmmadesana dimana diceramakan oleh bhikkhu sangha itu,persembahan jubah kepada bhikkhu sangha dan sampai dengan penutupan dan meyayikan hari kathina.

Monday, November 17, 2008

The Sprituality kathina :from :Tjung teck S.1..?atau :Ven.Y.M. Bhikkhu candasilo....?/life the world :Alamat :E_mail:candasilo77@yahoo.co.id /tour.?

Happy Fathers Day Comments For MySpace

MySpace Comments & MySpace Graphics

MySpace Comments

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa.(tikkhattum)3x


Na hi verena verani
Sammantidha kudacanam
Averena ca sammanti
Esa dhammo sanantano. (1:5) bab 1 : YAMAKA VAGGA

ARTINYA : Dalam dunia ini, kebencian tidak perna dapat dilenyapkan dengan kebencian,kebencian hanya dapat dilenyapkan dengan cinta kasih (kasih sayang dan saling memaafkan.ini adalah kebenaran abadi.

kalau dilihat dengan mata kehidupan sebagai manusia, maka hidup ini banyak yang dijumpai dengan permasalahan baik satu negatip dan satu positip dimana sisi kehidupan manusia,seperti halnya dengan melihat kehidupan berumah tangga dengan begitu banyak masalah yang di hadapi,tentuya dengan melihat jelas dimana kehidupan ini sangat banyak harus berbenah diri dari kehidupan sendiri, baik lingkungan dimana berada sesamma manusia,akan tetapi banyak yang dilihat dengan jelas masalah yang datang dari kehidupan lingkungan dimana manusia itu hidup dengan berdampingan sesamanya.Apabila dengan melihat sekilas kehidupan,maka apa yang dihadapi dengan masalah kehidapan ini banyak sekali baik yang ringan dan yang berat,seperti dengan masalah yang datang dari keluarga.misalnya:masalah datang dari orang tua dan kepada anak itu bisa terjadi dimana saja dengan pokok pikiran dan nafsu keingian untuk memiliki harta benda duniawi yang merupakan kehidupan pokok yang saling menguasai dengan menimbun harat benda yang ada,sehingga sampai terjadinya pertikaian dan bisa terjadi permusuhan,sebagai contonya :seorang anak ingin memiliki sepeda motor,karena usia yang belum matang untuk naik sepeda motor, maka ia mempunyai keinginan untuk menaiki,sampai meminta izin kepada orang tuanya supaya bisa painjam sepeda motor dari orang tuanya,kemudian orang tuanya melihat sianak belum dewasa,maka orang tua tidak memberikan pinjaman sepeda motor kepadanya,sehingga sianak merasa tidak di beri sepeda motor,maka timbul satu pikiran untuk membenci dari dalam dirinya yang akhirnya dapat merusak keharmonisan dalam keluarga sampai dengan dendam.

dengan demikian didalam kehidupan bisa saja terjadi berbagai masalah yang timbul dari setiap kehidupan dimana manusia itu hidup seperti seorang anak dan kepada orang tuanya yang tidak memberikan pinjaman sepeda motor,sampai dengan bisa terjadi pertengkaran dan permusuhan, sampai dengan tejadinya pertikaian yang memgakibatkan ruginya dua belah pihak,kebencian datang dari lingkungan dimana manusia hidup berdampingan dimana karena bisa dilihat dengan pengaru dari sisi teman-teman dimana manusia itu hidup bernaung baik tetangga,baik dari teman sekolah,baik dari lingkungan dimana hidup bergaul dengan sesamanya,jadi setiap keinginan muncul,maka pikiran berkerja untuk memilikinya dan nafsu berserta pengaru emosional disaat itu berkerja jadi satu,sehingga apa yang tidak tercapai akan menimbulkan kebencian baik didalam dirinya dan diluar dirinya,jadi kebencian tidak pernah dapat dilenyapkan dengan kebencian,sehingga sianak dan orang tuanya saling memberi tahu kepada sianak ",bukan bapak tidak kasih pinjam karena di umur kamu yang masih kecil dan belum pantas untuk naik sepeda motor,nanti bisa jatuh dan bisa ditangkap polisi,maka sianak mengerti dan menyadari dirinya dengan jengkel tentunya dari dalam pikirannya,sampai dengan merayuh orang tua supaya dapat dipinjam sepeda motornya itu,kemudian orang tua yang mempunyai kebijaksanan diwaktu itu tetap menolak,kemudian pikiran membenci biar sedikit dari orang tua mulai muncul dan marah,sehingga karena anak kandung dan anak sendiri,terakhir muncul pikiran dari orang tuanya pemuh cinta kasih kepada anaknya,kemudian berpikir ",kalau begini kata orang tuanya saya besok belikan sepeda saja untuk sementara biar kamu bisa belajar naik kenderan roda dua,kemudian sianak berpikiran dalam dirinya yang dengan penuh cinta kasih kepada orang tuanya karena diberi hadia juga tentunya sepeda motor,tetapi tidak bermesin hanya dapat didayung oleh kaki,jadi setujulah sianak bersama orang tuanya dengan belaian kasih sayang dengan cinta kasih.

Melakukan suatu yang baik didalam kehidupan sangat baik dimana berada baik di dalam keluarga baik di lingkungan dimana hidup sesama manusia dimana semua berada untuk mempertahankan kehidupan demi kehidupan sesama manusia baik dimana berada,maka seperti dengan contoh seorang anak dan orang tua sudah nampak dimana kebencian dapat muncul disaat itu juga dengan sesamanya yang hingga terjadinya kebencian yang sangat dilihat dari yang ringan sampai yang berat,sampai dengan bisa tejadinya pertikaian dan konfilk,apa lagi hidup sesaman manusia dimana lingkungan yang berbeda dan yang sama itu bisa terjadi dengan masalah,pertikaian dan permusuhan sampai terjadinya konfilk sesamanya cuman masalah yang sepeleh sampai dengan masalah yang melangar hukum manusia itu.Hanya kebencian dapat dilenyapkan dengan cinta kasih (kasih sayang)tentunya didalam keluarga karena itu bisa tercapai dengan pengendalian diri dan intropeksi melihat keadaan diri sendiri untuk tidak merugi dirinya sendiri dan merugikan orang lain itu sudah cukup didalam kehidupan sesama manusia yang mempunyai nafsu keinginan yang sama untuk mempertahankan kehidupan sesama manusia.

begitu banyak kehidupan manusia yang bisa dilihat dengan jelas adalah berawal dari kehidupan dalam keluarga yang dimana muncul dan tidaknya kebencian,kainginan,permusuhan,pertikaian dan konfik, itu bisa dilihat dengan jelas dan dialami oleh siapa saja dimana lingkungan dimana manusia itu hidup,maka saling memaafkan kalau tejadi masalah yang merugikan kedua belah pihak,sehingga masalah yang berkelanjutan dapat diatasi dengan baik dan tidak terjadi permusuan akibat dari kebencian,pertikaian dan konfilk,sehingga kebencian dapat diatasi dengan cinta kasih ini adalah kebenaran abadi.



Sabbe Satta Bhavantu Sukitata

(semoga semua makhluk hidup berbahagia)






Mettacittena



oleh :Ven. Y.M. Bhikkhu candasilo





NB :keterangan lebih lanjut hubungi Alamat :E_mail:www.candasilo@yahoo.com